Semenjak pandemi c-19 melanda, masa-masa suram bagi semua masyarakat mulai menghantui. Tak pandang bulu, dari yang kaya hingga yang miskin terbelunggu masa sulit ini. Banyak pengusaha yang tumbang, perusahaan besar hingga umkm gulung tikar.
Bagaimana nasib para pekerja? hingga kini puluhan ribu yang terkena PHK, nganggur tak memiliki penghasilan untuk hidup sehari hari.
Tapi dibalik itu semua ada sebuah kisah dari bos sebuah perusahaan yang rela menjual assetnya demi mempertahankan karyawannya agar tidak terkena PHK, bahkan agar tetap mendapatkan hak gaji mereka secara penuh.
Cerita ini ditulis oleh Ang Harry Tjahjono seorang General Manager Human Capital & Corporate Affairs di perusahaan PT. Salam Pacific Indonesia Lines.
Menjual asset demi bayar gaji karyawan.
Teman saya di april jual asset, "sekolahkan" asset demi bayar gaji karyawan, omset jatuh 80% di bln April 2020. Memecat / potong gaji bkn pilihan dia. Dengan 700 karyawan, yang bersama dia selama puluhan thn. Dia gak tega. Itu dilakukan diam2. Tapi yg namanya gosip, beredar cepat. Akhirnya semua karyawan tahu, si boss jual asset, sekolahkan asset demi bayar gaji & THR mrk.
Hanya krn tempelan "iklan" dijual di salah satu rumah si boss, yg dilihat karyawan. Langsung boom beritanya.
Apa yang terjadi ? Karyawannya minta jangan dijual. Mrk rela dipotong uang makan or gaji. Tetap saja teman saya jual,
Kenapa ? Puluhan tahun dia menikmati profit, bisa beli apartment di luar negri, asset sana sini. Itu berkat semua karyawannya. Dan dia gak bisa saat ini utk cut mrk / pecat / pot gaji.
Hancur hati karyawannya. Mrk amat berterimakasih pada teman saya. Alhasil? Kerja tambah semangat. Loyalitas luar biasa. Dan mati2an bagian sales jualan. Bagian produksi mati2an push produktivitas. Mrk mau brkt ke luar pulau dan tetap jualan disana. Extra miles. Tanpa dipaksa.
Result?
Juli sales pulih, Agustus rekor tertinggi. Hny April, Mei, Juni jeblok dan berdarah2.Katanya.
Asset bisa dibeli lagi. Hati ? Gak bisa.
Hidup mrk lebih penting dr asset.
Post a Comment
Post a Comment